Jumat, 11 September 2009

KIMIA DAN PENYELAM LAUT DALAM


Pada tahun 1916, Joel Hildebrand dari Universitas California di Berkeley, menemukan bahwa kelarutan hilium lebih kecil daripada gas lainnya dalam cairan apa saja. Berdasarkan penemuan tersebut, helium digunakan sebagai campuran oksigen untuk pernaafasan penyelam laut dalam, menggantikan campuran oksigen- nitrogen, seperti dalam udara. Jika penyelam menggnakan udara ( mengandung sekitar 78% nitrogen dan 21% oksigen), maka nitrogen akan larut dalam darah. Hal ini terjadi karena kelarutan gas dalam cairan berbanding lurus dengan tekanan. Sebagaimana kita ketahui, tekanan di kedalaman lebih besar daripada tekanan permukaan. Nah, ketika penyelam kembali ke permukaan, maka nitrogen yang tadi larut dalam darah akan keluar membentk gelembung, miri seperti ketika botol cocacola dibuka. Hal ini menimbulkan rasa sakit yang luar biasa yang dikenal dengan istilah bends (membungkuk, karena penderita akan membungkukkan badannya karena kesakitan). Bends dapat dicegah jika digunakan campuran helium-oksigen, karena helium kurang larut dalam darah. Selain itu nitrogen pada tekanan tinggi akan memberikan efek narkosa, yang akan mempengaruhi penyelam laut mengambil keputusannya, sehingga sering terjadi kecelakaan akibat kecerobohan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar